Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Malam Ini Wejangan Kiai (Puisi untuk Pilpres 2014)

Khatim adalah zikir kolektif kami Para pecinta di jalan Naqsyabandi Dipimpin seorang kiai Tampan, muda, berseri, dari Turki Kata-kata mustahil mampu ungkap jati diri Kenikmatan duduk bersemedi dalam khatim ini Tiupan nafas Rahman menutup prosesi Dan mulailah kiai mewejangi kami Oh pemuda yang masih berseri Tahukah kamu siapa Muslim hakiki Bukan, bukan diukur dari pesona diri Apalagi hanya dari lidah dan jemari Tataplah si Muslim hakiki Yang selalu merasa rendah di dalam diri Bahkan terhadap setan yang dilaknati Muslim hakiki Yang selalu merendah diri Mustahil hatinya tinggi Tinggi, tinggi, menembus Arsy Ilahi Kami menurut wahai kiai Dibaliknya ada konsekuensi Sangat tepat pada masa kampanye saat ini Akan kita tahu mana yang Muslim hakiki Mana yang baru belajar meniti Apa mungkin si hakiki Akan cibir sana cibir sini Pada kontestan pemilu yang bukan dia ungguli Mana mungkin si hakiki Akan hina sana hina sini Pada calon pres