Inilah Kami, CendekiAksi
CendekiAksi, nama yang menunjukkan keseimbangan dan kemapanan. Dia hidup di tengah-tengah aliran pikiran dan perasaan mahasiswa. Dia tidak ke kiri, pula enggan ke kanan. Namanya betul-betul mencerminkan dirinya. CendekiAksi punya mimpi menyeimbangkan. Baginya mahasiswa bukan hanya status bergengsi sebagai intelektual muda. Baginya juga mahasiswa bukan sebatas aktivis lapangan. Baginya mahasiswa adalah keduanya. Mahasiswa adalah cendekiawan sekaligus aktivis. Baginya mahasiswa adalah CendekiAksi. Semangat CendekiAksi muncul dari keresahan, kegundahan, dan kegalauan. Waktu itu tiga orang mahasiswa S1 semester 3 Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta, maju, berani melawan arus. Ketika yang lain nyaman dengan kejumudan – kalau tidak mau mengatakan kebodohan, ketiga anak ini justru sebaliknya. “Kami datang ke kampus bukan untuk sia-sia” kata mereka. Semangat mereka jelas adalah semangat perubahan. Mereka bertiga, tanpa akta, tanpa notaris, tanpa materai, menandatangani pe