Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Want to Convey Islam with Modesty?

First of all, the article as titled above appears as an appreciation to the awareness and the good intention that recently has emerged from the International of Islam community. On Monday, 10/2, Kompas published an article titled “ Memperkenalkan Kembali Dunia Islam melalui Budaya ” or “Re-Introducing Islamic World through Culture” where all the Ministers of Culture from the members of OIC (Organization of Islamic Cooperation) have agreed about the importance of culture to bridge the differences in intra- and inter-Muslims , through the Declaration of Cultured Rights in Medina on January, 21 – 23 , 2014. It is also said that the accommodation and appreciation of culture are expected to straighten out the misconception about Islam and its teachings. In addition, as quoted from the Minister of Culture and Information of Saudi Arabia, Abdulaziz Khoja, this declaration also mentions about the necessity to protect the cultural rights of every individual or even minorities. Cri

Mau Sampaikan Islam Secara Santun?

Tulisan ini dan judulnya di atas, pertama-tama adalah sebagai apresiasi terhadap kesadaran dan niat baik yang baru-baru saja muncul dari umat Islam internasional. Di harian Kompas , Senin, 10/2 dalam wacana bertajuk Memperkenalkan Kembali Dunia Islam melalui Budaya , para menteri kebudayaan masing-masing negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) menyepakati melalui dokumen Deklarasi Hak Berbudaya dalam konferensi Madinah 21 – 23 Januari 2014 pentingnya kebudayaan dipakai untuk menjembatani perbedaan intra umat Islam dan antaragama.  Dikatakan juga bahwa dengan akomodasi dan apresiasi budaya ke seluruh dunia diharapkan bisa meluruskan kesalahpahaman mengenai Islam dan ajarannya. Selain itu, dikutip dari Menteri Budaya dan Penerangan Arab Saudi, Abdulaziz Khoja, bahwa dokumen deklarasi ini juga menyebutkan keharusan melindungi hak berbudaya setiap individu, bahkan golongan minoritas. Kritik Namun tulisan ini tidak berhenti pada apresiasi, melainkan berlanjut kepada