Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Padahal Ada Jembatan

Gambar
 Oleh Ibnu Rusyd Universitas Negeri Jakarta Beginilah kelakuan mahasiswa-mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta. Hampir setiap hari selalu begini. Bermaksud untuk menyeberang jalan, padahal sudah ada jembatan penyeberangan, namun tetap nekat nyeberang lewat bawah. Foto ini kami ambil dari atas jembatan penyeberangan tersebut, yang menempel dengan halte busway UNJ. Mungkin dalam pandangan sebagian (banyak atau sedikit, tak taulah) mahasiswa-mahasiswi tersebut dengan menyeberang lewat bawah, alias tanpa lewat jembatan dulu, lebih cepat dan efisien. Padahal bahaya yang mengintai dan keselamatan para penyeberang liar itu jauh lebih penting untuk diperhatikan dan didahulukan. Bukan hanya itu, sebagaimana yang kami ambil dalam gambar, jalan raya alias protokol Pemuda itu. ditengah-tengahnya ada jalur busway. Coba bayangkan, dengan terburu-buru menyeberang untuk menghindari mobil, malah “bertatap muka” dengan busway yang melaju kencang. Sungguh murah harga nyawa dan keselamatan.

Kerancuan Para Aktivis

Gambar
Oleh  Ibnu Rusyd Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta Jakarta, Jumat  Siang 9 Maret 2012, jalan raya Pemuda basah dan disesaki kendaraan. Bunyi klakson mobil berbagai jenis membuat bising suasana. Langit ketika itu mendung baru saja hujan selesai. Aku berjalan di atas jembatan halte busway UNJ menuju kampusku setelah berteduh sejenak menunggu hujan deras reda. Tidak ada yang aneh di mataku, kehidupan kampus berjalan begitu biasa. Sampai beberapa langkah aku telah berada di depan Fakultas tempatku belajar aku terjebak musuh lama, air banjir.                 Seingatku kampusku baru diguyur hujan sekitar satu jam. Tapi hanya dalam waktu sesingkat itu, banjir mampu membuat bingung banyak civitas akademika UNJ. Kendaraan yang akan keluar terhalang banjir, pejalan kaki juga sama, sampai-sampai sepatu hitamku dibuatnya kemasukan air pula. Dan yang paling tidak kusenangi adalah bau tak sedap air banjir yang sudah tercampur dengan air selokan, ya air limbah da